Kamis, 24 Februari 2011

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

Interaksi antar komponen ekosistem dapat terjadi antara komponen abiotik dan biotik maupun antara komponen biotik dan biotik. Interaksi antar makhluk hidup dapat terjadi antaorganisme maupun antarpopulasi.

A.       Hubungan/interaksi antara komponen abiotik dan biotik
Adanya komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik, begitu juga sebaliknya. Misalnya, tumbuhan dapat hidup dengan baik apabila tanah memberikan unsur-unsur yang diperlukan berupa air dan garam-garam mineral dan udara menyediakan karbondioksida untuk kepentingan fotosintesis. Sebaliknya tanah akan menjadi subur bila di dalamnya terdapat mikroorganisme (cacing dan bakteri pembusuk) yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Untuk lebih jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah ini:
                           Cahaya
6 CO2 + 6 H2O                                  C6 H12 O6 + 6O2
                           Khlorophil
Perhatikan komponen-komponen yang saling berinteraksi!
CO2 (Karbondioksida) ----- berasal dari udara
O2 (Oksigen) ----------------- dilepas di udara         Komponen Abiotik
Cahaya
Tumbuhan ---------------------------------------------   Komponen Biotik
B.       Hubungan/interaksi antara komponen biotik dengan biotik
Dalam suatu ekosistem interaksi antara komponen biotik dan biotik dapat terjadi melalui peristiwa sebagai berikut:
1.      Rantai makanan, merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem sehingga terjadi perpindahan energi dengan pola urutan tertentu.

 
2.      Jaring-jaring makanan, yaitu peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem sehingga terjadi perpindahan energi tanpa pola urutan tertentu atau sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.

3.      Piramida makanan, yaitu struktur trofik yang terdapat dalam suatu ekosistem. Piramida makanan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang meliputi:
a.       Piramida jumlah, yaitu piramida yang menggambarkan bahwa jumlah organisme pada tingkat trofik pertama lebih banyak dari pada organisme tingkat trofik kedua atau dengan kata lain jumlah herbivora lebih banyak daripada karnivora tingkat 1, karnivora tingkat 1 lebih banyak dari karnivora tingkat 2 dan seterusnya.


b.      Piramida biomassa, yaitu piramida yang menggambarkan bahwa jumlah biomassa pada tingkat trofik 1 lebih banyak daripada biomassa organisme tingkat trofik 2, begitu seterusnya. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup pada waktu tertentu.
Perhatikan gambar dibawah ini:

c.       Piramida energi, menggambarkan tentang adanya aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida energi dapat diketahui adanya penurunan sejumlah energi yang tersedia di setiap tingkat trofik secara berurutan. Berkurangnya energi di setiap tingkat trofik dikarenakan hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

4.      Arus energi, yaitu aliran energi dalam ekosistem. Ekosistem memperoleh energi dari sinar matahari yang diterima oleh produsen diteruskan ke konsumen 1, konsumen 2, konsumen 3 dan seterusnya ke pengurai.


C.       Pola Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Dalam suatu ekosistem pola interaksi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1.      Interaksi Antarorganisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung pada makhluk hidup lain. Interaksi Antarorganisme dapat digolongkan menjadi :
a.       Netral, merupakan bentuk hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama.
Contoh: Belalang dan kambing
b.      Predasi, merupakan bentuk hubungan antara mangsa (prey) dan pemangsa (predator). Predator memiliki fungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contoh: Singa dan kijang, Kucing dan tikus
c.       Simbiosis, merupakan bentuk hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dalam suatu ekosistem. Simbiosis dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan sifatnya, yakni:
1)      Mutualisme, merupakan bentuk hubungan antar organisme berbeda jenis yang saling menguntungkan.
Contoh: bakteri Rhizobium, sp yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
2)      Komensalisme, merupakan bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana salah satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan.
Contoh: Anggrek dengan pohon inang (host)
3)      Parasitisme, merupakan bentuk hubungan antara dua organisme dimana yang satu diuntungkan tetapi yang lain dirugikan.
Contoh: Plasodium dengan manusia; Taenia saginata dengan sapi
d.      Kooperatif, merupakan bentk hubungan antara dua organisme berbeda jenis yang saling menguntungkan, tetapi jika keduanya terpisah proses hidup masing-masing organisme tidak terganggu.
Contoh: ganggang dan jamur yang membentuk liken (lichenes)
2.      Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung. Interaksi antarpopulasi dibedakan menjadi :
a.       Alelopati, merupakan bentuk interaksi antarpopulasi dimana populasi yang satu menghasilkan zat yang menghambat pertumbuhan populasi lain.
Contoh: Pohon walnut, disekitarnya tidak ditumbuhi tanaman lain. Hal ini disebabkan pohon walnut menghasilkan zat yang bersifat toksik; Jamur Penicillium, sp menghasilkan zat antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, hubungan semacam ini juga dinamakan Antibiosis.
b.      Kompetisi, merupakan bentuk interaksi antarpopulasi karena terdapat kepentingan yang sama untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh: Populasi kambing dan populasi sapi di padang rumput; populasi rumput dan populasi jagung di kebun.


Daftar Bacaan :

Wahyudi Waluyojati, dkk. 2011. Buku Ajar BIOLOGI Kelas VII. Yogyakarta: CV. Putra Waylima.
Sugianta. 1998. Bimbingan Pemantapan IPA-Biologi. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
Wijaya Jati. 2007. Aktif BIOLOGI. Jakarta: Ganeca Excat.
http://www.google.co.id, 25 Februari 2011.

Senin, 21 Februari 2011

MENGHIDUPKAN IMPIAN ANDA


Oleh: Drs. Wahyudi Waluyojati
SMP Negeri 19 Purworejo
Jln. Magelang KM. 12 Purworejo phone (0275) 324627 Kd. Pos: 54183

“Banyak orang yang telah berhenti bermimpi, karena banyak orang hanya sekedar puas menjadi pemimpi”

Menghidupkan Kembali Impian
Sahabat saya adalah seorang PNS guru yang bekerja dengan memanfaatkan keterbatasan kemampuan pemanfaatan teknologi, namun karena impiannya yang begitu besar dan hidup untuk meyakini bahwa dengan keterbatasan itu harus mampu membawa dirinya menjadi lebih baik dan lebih besar dibanding rekan-rekan sejawatnya maka impian yang begitu besar itulah yang membawa dirinya menjadi sebesar sekarang ini. Dia mengajar dengan memanfaatkan barang bekas yang sederhana untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal, dan dengan hal tersbut beliau mengubah keterbatasannya menjadi kehebatannya. Terbukti beliau sekarang telah menjadi salah satu nara sumber nasional tentang pembelajaran yang menyenangkan.

Membunuh Impian
Banyak kasus terjadi disekeliling kita, baik itu dialami oleh peserta didik, pendidik maupun orang awam sekalipun. Mereka secara sadar sering kali telah membunuh impiannya, kenyataan ini bisa terlihat dari beberapa kata-kata yang sering keluar dari mulut mereka antara lain:
1.      Saya tidak bisa mengerjakannya,
2.      Soalnya terlalu sulit,
3.      Anda tidak mungkin melakukannya atau anda tidak mungkin bisa,
4.      Itu terlalu beresiko, dan kemungkinan tercapainya sangat kecil,
5.      Jangan bodoh itu adalah ide-ide yang tak masuk akal,
6.      Kalau kamu tak punya koneksi kamu tidak mungkin mampu lolos seleksi,
7.      Berapa banyak uang yang kau keluarkan untuk bisa diterima,
8.      Oh, saya telah mencobanya beberapa kali, saya akan memberitahu anda kenapa tidak bisa berhasil
“Orang yang telah membunuh impiannya atau orang yang telah membunuh impian orang lain adalah orang-orang yang telah berhenti bermimpi”.



Mengapa mimpi itu penting
Menjadi kaya, menjadi orang terkenal, menjadi pimpinan, mempunyai mobil, mendapat ranking, menjadi seorang yang profesional tidaklah penting. Yang terpenting adalah berjuang, berusaha, belajar melakukan yang terbaik untuk mengembangkan kekuatan yang ada pada diri kita agar sanggup menjadi atau memiliki apa yang kita impikan atau kita inginkan.
Bukanlah menjadi kaya, menjadi pimpinan, mendapatkan ranking, memiliki mobil yang penting tetapi “ukuran impian itulah yang penting”. Orang yang memimpikan impian kecil akan terus menjalani hidup sebagai orang kecil. Banyak orang gagal tetap berada dalam kegagalan karena mereka telah berhenti berimimpi.

Tipe-tipe Pemimpi
Ada lima macam tipe pemimpi sebagaimana dikemukakan oleh Robert T. Kiyosaki (dengan sedikit modifikasi), mereka adalah :
1.      Pemimpi yang bermimpi di masa lampau, orang macam ini adalah orang yang hidupnya sudah berakhir,
2.      Pemimpi yang hanya memimpikan impian kecil, orang macam ini memimpikan impian kecil karena ingin merasa yakin bisa mencapainya. Masalahnya jika mereka tidak mencapainya walaupun mereka tahu dapat mencapainya.
3.      Pemimpi yang telah mencapai impian mereka dan belum menentukan impian baru. Sebagai contoh adalah “dua puluh tahun lalu, saya bermimpi menjadi saya bermimpi menjadi seorang dokter. Saya sudah menjadi dokter dan sekarang saya merasa bosan dengan kehidupan, saya senang menjadi dokter tetapi ada sesuau yang kurang?”
4.      Pemimpi yang mempunyai impian besar tetapi tidak mempunyai rencana bagaimana mencapainya, orang semacam ini biasanya mengatakan “Saya akan bekerja lebih keras lagi atau Saya akan belajar lebih tekun” tetapi karena tidak mempunyai rencana maka akhirnya mereka tidak mencapai apa-apa.
5.      Pemimpi yang mempunyai impian besar, mencapai impian itu dan terus mempunyai impian yang lebih besar. Kebanyakan orang ingin menjadi orang seperti ini, kalau anda ingin menjadi orang seperti ini maka cara yang tepat adalah dengan cara membentuk jaringan, karena dengan membentuk jaringan akan mempermudah kita untuk mencapai impian itu.
Ada kebiasaan buruk yang sering kita dengar----“Mimpi itu milik kawula muda, maka kerjarlah mimpi dan jadikan kenyataan”. Menurut Frank Lloyd Wright (dalam Sayling Wen, 2003) menilai apakah seseorang itu masih muda atau tidak dari usianya adalah keliru dan tiada berarti. Usia muda adalah kualitas istimewa, yaitu mempunyai rasa ingin tahu yang tak terbatas terhadap segalanya dan daya konsentrasi yang besar, menjangkau apa yang belum pernah dialami serta memfokuskan seluruh energi pada hal-hal yang dimpikan/diinginkan. Usia muda adalah sikap positif dan benar terhadap masa depan, menghadapi apa yang terjadi dengan penuh keyakinan, keberanian dan kegebimbiraan.

Sumber Bacaan:
Robert T. Kiyosaki, Business School For People Who Like Helping People, Jakarta: Buana Printing.
Sayling Wen, Future Education (Masa Depan Pendidikan), Batam: Lucky Publishers.

Jumat, 18 Februari 2011

DIALOG DENGAN IBLIS

(Sumber kitab “al-Isti’dad li yaum al-Qiyamah” oleh Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani.)

Dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu anha berkata: “Pada suatu hari Rasulullah saw berkata kepada iblis alaihi laknatullah: “Berapa banyak yang kamu senangi dari umatku? Ia berkata: ‘Sepuluh orang, yaitu:
  1. Imam yang zalim dan sombong,
  2. Orang kaya yang tidak memperdulikan dari mana ia dapat kekayaannya dan ia belanjakan kemana,
  3. Seorang alim yang membenarkan kezaliman penguasa,
  4. Pedagang yang menipu,
  5. Pedagang yang melakukan monopoli,
  6. Orang yang berzina,
  7. Orang yang memakan riba,
  8. Orang yang pelit atau bakhil,
  9. Orang yang suka mengumpulkan harta,
  10. Peminum khamr yang kecanduan
Rasulullah berkata lagi: ”Berapa banyak musuhmu dari umatku”? Iblis menjawab: ”Ada dua puluh, yaitu:
  1. Engkau wahai Muhammad,
  2. Orang yang mengamalkan ilmunya,
  3. Pembawa Al-Qur’an bila ia mengamalkannya,
  4. Orang yang memberitahukan sholat lima waktu,
  5. Orang yang mencintai para fuqara dan miskin serta anak yatim,
  6. Orang yang penyayang,
  7. Orang yang tunduk pada kebenaran,
  8. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan terhadap Allah,
  9. Orang yang memakan barang halal,
  10. Pemuda dan pemudi yang mencintai di jalan Allah,
  11. Orang yang senantiasa sholat berjama’ah,
  12. Orang yang mendirikan sholat ketika orang lain terlelap,
  13. Orang yang menahan diri dari hal-hal yang haram,
  14. Orang yang menasehati (menyeru mengingat mati),
  15. Orang yang selalu dalam keadaan berwudhlu,
  16. Orang yang dermawan,
  17. Orang yang berakhlak baik,
  18. Orang yang jujur tentang apa yang dimanahkan oleh Allah kepadanya,
  19. Orang yang berbuat baik kepada penyantun janda,
  20. Orang yang melakukan persiapan untuk mati

Hikayat Iblis
Dialog Iblis versus Rasulullah SAW dan Para Nabi
Oleh: Muhammad ’Abduh al-Maghawiri

CLASSIFICATION OF ORGANISMS

Alam semesta kita terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup) sangat beranekaragam dan memiliki jumlah yang sangat banyak.
Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman makhluk hidup antara lain: pengaruh lingkungan, evolusi, dan adaptasi. Untuk mempermudah dalam mempelajari berbagai jenis makhluk hidup maka perlu melakukan penggolongan atau klasifikasi.

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung dasar klasifikasi yang digunakan. Dasar-dasar klasifikasi yang sering dan umum digunakan antara lain:
1.      Berdasarkan Persamaan yang dimiliki, misalnya sama-sama memiliki kelenjar susu ------ digolongkan kelompok mamalia,
2.      Berdasarkan Perbedaan yang dimiliki, misalnya Kuda berjari ganjil --- Perisodactyla sedang Sapi berjari genap ---- Artiodactyla,
3.      Berdasarkan Manfaat, misal bunga melati, bunga mawar ---- tanaman hias,
4.      Berdasarkan kemampuan membuat makanan, misal organisme autotrof dan organisme heterotrof,
5.      Berdasarkan habitat, misal tumbuhan hidrofit, higrofit, xerofit, dan epifit,
6.      Berdasarkan makanannya, misal herbivora, carnivora, dan omnivora,
7.      Berdasarka ciri morfologi, misalnya sama-sama memiliki sisik, daun sama-sama berbentuk oval, dll
8.      Berdasarkan ciri anatomi, misal ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya kambium, letak berkas pengangkut teratur atau terseba, dll
9.      Berdasarkan ciri biokimia, misal jenis protein, jenis enzim, ada tidaknya membran organel sel, DNA atau asam nukleat yang dimiliki
10.  Berdasarkan ciri fisiologi, misal sistem peredaran darahnya, sistem respirasinya dll
11.  Berdasarkan ciri perilaku

Sejarah Klasifikasi

1.      Era Linnaeus, 1735 (2 Kingdom)
a.       Vegetabilia
b.      Animalia
2.      Era Haeckel, 1866 (3 Kingdom)
a.       Protista
b.      Plantae
c.       Animalia
3.      Era Chatton, 1925 (2 Empire)
a.       Prokaryota
b.      Eukaryota
4.      Era Copeland, 1938 (4 Kingdom)
a.       Monera
b.      Protoctista
c.       Plantae
d.      Animalia
5.      Era Whittaker, 1969 (5 Kingdom)
a.       Monera
b.      Protista
c.       Fungi
d.      Plantae
e.       Animalia
6.      Era Woese, 1977 (6 Kingdom)
a.       Eubacteria
b.      Archaebacteria
c.       Protista
d.      Fungi
e.       Plantae
f.        Animalia
7.      Era Woese, 1990 (3 Domain)
a.       Bacteria
b.      Archaea
c.       Eukarya
8.      Era Cavalier-Smith, 2004 (6 Kingdom)
a.       Bacteria
b.      Protozoa
c.       Chromista
d.      Fungi
e.       Plantae
f.        Animalia

Sumber Bacaan :
Nunung Nurhayati, 2008, IPA Biologi Bilingual Untuk SMP/MTs Kelas VII, Bandung: Rama Widya
http://www.scribd.com, 18 Februari 2011