Senin, 21 Februari 2011

MENGHIDUPKAN IMPIAN ANDA


Oleh: Drs. Wahyudi Waluyojati
SMP Negeri 19 Purworejo
Jln. Magelang KM. 12 Purworejo phone (0275) 324627 Kd. Pos: 54183

“Banyak orang yang telah berhenti bermimpi, karena banyak orang hanya sekedar puas menjadi pemimpi”

Menghidupkan Kembali Impian
Sahabat saya adalah seorang PNS guru yang bekerja dengan memanfaatkan keterbatasan kemampuan pemanfaatan teknologi, namun karena impiannya yang begitu besar dan hidup untuk meyakini bahwa dengan keterbatasan itu harus mampu membawa dirinya menjadi lebih baik dan lebih besar dibanding rekan-rekan sejawatnya maka impian yang begitu besar itulah yang membawa dirinya menjadi sebesar sekarang ini. Dia mengajar dengan memanfaatkan barang bekas yang sederhana untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal, dan dengan hal tersbut beliau mengubah keterbatasannya menjadi kehebatannya. Terbukti beliau sekarang telah menjadi salah satu nara sumber nasional tentang pembelajaran yang menyenangkan.

Membunuh Impian
Banyak kasus terjadi disekeliling kita, baik itu dialami oleh peserta didik, pendidik maupun orang awam sekalipun. Mereka secara sadar sering kali telah membunuh impiannya, kenyataan ini bisa terlihat dari beberapa kata-kata yang sering keluar dari mulut mereka antara lain:
1.      Saya tidak bisa mengerjakannya,
2.      Soalnya terlalu sulit,
3.      Anda tidak mungkin melakukannya atau anda tidak mungkin bisa,
4.      Itu terlalu beresiko, dan kemungkinan tercapainya sangat kecil,
5.      Jangan bodoh itu adalah ide-ide yang tak masuk akal,
6.      Kalau kamu tak punya koneksi kamu tidak mungkin mampu lolos seleksi,
7.      Berapa banyak uang yang kau keluarkan untuk bisa diterima,
8.      Oh, saya telah mencobanya beberapa kali, saya akan memberitahu anda kenapa tidak bisa berhasil
“Orang yang telah membunuh impiannya atau orang yang telah membunuh impian orang lain adalah orang-orang yang telah berhenti bermimpi”.



Mengapa mimpi itu penting
Menjadi kaya, menjadi orang terkenal, menjadi pimpinan, mempunyai mobil, mendapat ranking, menjadi seorang yang profesional tidaklah penting. Yang terpenting adalah berjuang, berusaha, belajar melakukan yang terbaik untuk mengembangkan kekuatan yang ada pada diri kita agar sanggup menjadi atau memiliki apa yang kita impikan atau kita inginkan.
Bukanlah menjadi kaya, menjadi pimpinan, mendapatkan ranking, memiliki mobil yang penting tetapi “ukuran impian itulah yang penting”. Orang yang memimpikan impian kecil akan terus menjalani hidup sebagai orang kecil. Banyak orang gagal tetap berada dalam kegagalan karena mereka telah berhenti berimimpi.

Tipe-tipe Pemimpi
Ada lima macam tipe pemimpi sebagaimana dikemukakan oleh Robert T. Kiyosaki (dengan sedikit modifikasi), mereka adalah :
1.      Pemimpi yang bermimpi di masa lampau, orang macam ini adalah orang yang hidupnya sudah berakhir,
2.      Pemimpi yang hanya memimpikan impian kecil, orang macam ini memimpikan impian kecil karena ingin merasa yakin bisa mencapainya. Masalahnya jika mereka tidak mencapainya walaupun mereka tahu dapat mencapainya.
3.      Pemimpi yang telah mencapai impian mereka dan belum menentukan impian baru. Sebagai contoh adalah “dua puluh tahun lalu, saya bermimpi menjadi saya bermimpi menjadi seorang dokter. Saya sudah menjadi dokter dan sekarang saya merasa bosan dengan kehidupan, saya senang menjadi dokter tetapi ada sesuau yang kurang?”
4.      Pemimpi yang mempunyai impian besar tetapi tidak mempunyai rencana bagaimana mencapainya, orang semacam ini biasanya mengatakan “Saya akan bekerja lebih keras lagi atau Saya akan belajar lebih tekun” tetapi karena tidak mempunyai rencana maka akhirnya mereka tidak mencapai apa-apa.
5.      Pemimpi yang mempunyai impian besar, mencapai impian itu dan terus mempunyai impian yang lebih besar. Kebanyakan orang ingin menjadi orang seperti ini, kalau anda ingin menjadi orang seperti ini maka cara yang tepat adalah dengan cara membentuk jaringan, karena dengan membentuk jaringan akan mempermudah kita untuk mencapai impian itu.
Ada kebiasaan buruk yang sering kita dengar----“Mimpi itu milik kawula muda, maka kerjarlah mimpi dan jadikan kenyataan”. Menurut Frank Lloyd Wright (dalam Sayling Wen, 2003) menilai apakah seseorang itu masih muda atau tidak dari usianya adalah keliru dan tiada berarti. Usia muda adalah kualitas istimewa, yaitu mempunyai rasa ingin tahu yang tak terbatas terhadap segalanya dan daya konsentrasi yang besar, menjangkau apa yang belum pernah dialami serta memfokuskan seluruh energi pada hal-hal yang dimpikan/diinginkan. Usia muda adalah sikap positif dan benar terhadap masa depan, menghadapi apa yang terjadi dengan penuh keyakinan, keberanian dan kegebimbiraan.

Sumber Bacaan:
Robert T. Kiyosaki, Business School For People Who Like Helping People, Jakarta: Buana Printing.
Sayling Wen, Future Education (Masa Depan Pendidikan), Batam: Lucky Publishers.

1 komentar:

  1. Playtech's 'Playtech casino app in India' has expired - JT Hub
    Playtech's 'Playtech casino app 오산 출장마사지 in India' has expired - JT Hub. Gambling operator Playtech has confirmed that its 평택 출장안마 popular 시흥 출장샵 live casino 포천 출장안마 app 청주 출장샵 is

    BalasHapus